KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur sebanyak-banyaknya karena karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Saya banyak melakukan percobaan-percobaan untuk mendukung pendapat dan dengan didukung sumber data-data yang akurat dan relevan untuk memperkuat pendapat saya.
Saya juga sangat berterima kasih atas pengetahuan yang diberikan sehingga, Karya ilmiah ini dibuat untuk digunakan baik sebagai pembelajaran dan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia tentang tata cara pembuatan karya ilmiah.
Metro, Mei 2011
Damirianto
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lidah buaya (Aloe vera ) merupakan salah satu tanaman hias yang sering kita lihat berada di pekarangan rumah.Beberapa keunggulan kompara-tif dari tanaman lidah buaya antara lain pemeliharaannya yang relatif mudah, produksi relatif lebih tahan lama dari pada produk hortikultura lainnya (tidak mudah busuk) dan gangguan hama/penyakit relatif kecil. Prospek pengusahaan tanaman ini juga ditunjang dengan kenyataan bukti-bukti manfaat dan kegunaan lidah buaya yang sangat luas misalnya untuk pengobatan sampai kosmetik/kecantikan.
Masalahnya, sekarang pemanfaatan lidah buaya (Aloe vera) hanya untuk pengobatan dan kosmetik. Padahal lidah buaya (Aloe vera ) bisa diolah menjadi sumber makanan baru yang bisa lebih bermanfaat dan mempunyai harga jual yang cukup tinggi.
Bertitik tolak dari uraian diatas, maka menarik untuk dilakukan suatu penelitian tentang “Pemanfaatan Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai Bahan Penunjang Bahan Makanan Alternatif yaitu membuat “Es Dawet Lidah Buaya”.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, saya merumuskan masalah yang akan kami paparkan dalam pembahasan yaitu mengenai cara pembuatan “Es Dawet Lidah Buaya” .
1.3 Tujuan Penelitian
Awalnya tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tanggung jawab saya sebagai murid SMAN 2 METRO dalam mata pembelajaran Bahasa indonesia mengenai karya ilmiah yang telah diberikan oleh Bapak sebagai guru pembimbing kami dalam pembelajaran Bahasa indonesia.
Namun, seiring dalam proses pembuatan makalah ini saya menyadari bahwa betapa pentingnya mengetahui bagaimana cara yang baik untuk mengelola suatu kekayaan alam sekitar kita ini. Dan penting bagi kita untuk mengetahui,memahami, manfaat lidah buaya dalam pembuatan es dawet.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang kita dapat temukan dalam makalah ini antara lain :
- Memberikan kita pengetahuan mengenai tanaman lidah buaya khususnya dalam pemanfaatannya.
- Penggunaannya pun tidak hanya untuk kecantikan / kosmetik semata, tapi juga sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan es dawet lidah buaya.
- Dapat mengetahui bagaimana cara pengolahan es dawet dari lidah buaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal tersebut mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya, yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman budidaya tanaman tersebut di berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan. Budidaya lidah buaya di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat mampu menghasilkan produksi 8.000 kg/ha, dengan bagian pelepah yang dipanen dapat mencapai 1,5 kg per pelepah dan panjang pelepah mencapai 70 cm.
Beberapa keunggulan kompara-tif dari tanaman lidah buaya antara lain pemeliharaannya yang relatif mudah, produksi relatif lebih tahan lama dari pada produk hortikultura lainnya (tidak mudah busuk) dan gangguan hama/penyakit relatif kecil. Prospek pengusahaan tanaman ini juga ditun-jang dengan kenyataan bukti-bukti manfaat dan kegunaan lidah buaya yang sangat luas serta permintaan pasar yang cukup besar terhadap komoditas tersebut.
Lidah buaya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap antara lain vitamin A, B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline, Inositol, dan Folic acid. Sedangkan kandungan mineralnya antara lain Calcium, Magnesium, Potassium, Sodium, Iron, Zinc, dan Chromium. Enzim yang terkandung dalam lidah buaya antara lain Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypeptidase, Carboxyhelolase, dan Brandykinase. Selain itu lidah buaya mengandung Asam Amino yaitu Arginine, Asparagin, Asparatic Acid, Analine, Serine, Valine, Glutamat, Threonine, Glycine, Lycine, Yrozine, Proline, Histidine, Leucine, dan Isoliucine (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Barat, 1998)
Bagian-bagian dari lidah buaya yang digunakan yaitu (1) daun dapat digunakan langsung baik secara tradisional maupun dalan bentuk ekstraknya, (2) eksudat atau getah daun yang keluar bila dipotong, rasa pahit dan kental secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliha-raan rambut, penyembuhan luka dan sebagainya. (3) Gel bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan, bersifat mendinginkan, dan mudah rusak sehingga dibutuhkan proses pengolahan yang lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.
Tanaman lidah buaya memiliki berbagai kegunaan diantaranya :
Makanan dan minuman, dapat dimakan langsung atau diolah menjadi nata de aloe, dawet, dodol, selai dan lain-lain.
Pengobatan :
o Laksatif
o Penghilang sakit karena gigitan serangga
o Obat asma dan batuk
o Penyembuh luka
o Anti infeksi
o Obat rematik dan arthritis
o Hepatoprotektor
o Immunomodulator
Kosmetika/Kecantikan :
o Pelembab alami
o Anti inflamasi
o Anti ageing
o Tabir surya alami
o Efek “soothing” dan “cooling”
o Shampoo
2.2 Rumusan Hipotesis
Lidah buaya mempunyai kan-dungan nutrisi yang cukup lengkap antara lain vitamin A, B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline, Inositol, dan Folic acid. Sedangkan kandungan mineralnya antara lain Calcium, Magnesium, Potassium, Sodium, Iron, Zinc, dan Chromium. Enzim yang terkandung dalam lidah buaya antara lain Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypeptidase, Carboxyhelolase, dan Brandykinase. Selain itu lidah buaya mengandung Asam Amino yaitu Arginine, Asparagin, Asparatic Acid, Analine, Serine, Valine, Glutamat, Threonine, Glycine, Lycine, Yrozine, Proline, Histidine, Leucine, dan
Isoliucine. Disini kami akan mencoba meneliti apakah lidah buaya dapat dijadikan bahan dasar dalam pembuatan es dawet.
Dugaan sementara adalah lidah buaya beserta kandungannya dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan es dawet.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sasaran Penelitian ( Populasi dan Sampel )
Dalam makalah ini saya akan memilih Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai bahan utama pembuatan “ ES DAWET LIDAH BUAYA “.
3.2 Instrumen (alat dan bahan)
Berikut ini adalah alat dan bahan yang saya gunakan dalam pembuatan “ES DAWET LIDAH BUAYA” :
Alat :
- Kompor
- Pisau
- Wadah
- Panci
- Gelas / Mangkok
Bahan :
- Lidah buaya 3buah
- Jeruk nipis 5-6 buah
- Santan dari 5 ½ butir kelapa
- Daun pandan
- Gula merah / sirup
- Es batu
3.3 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
- Lidah buaya dikupas dan dipotong berbentuk dadu.
- Kemudian rendam dengan air jeruk nipis selama 3 hari. Setiap hari, air jeruk nipis diganti dan dicuci bersih.
- Panaskan santan, tambahkan daun pandan dan dinginkan.
- Gula merah dicampur dengan air, panaskan, kemudian saring dan dinginkan.
- Siapkan gelas/mangkok. Masukkan potongan dadu lidah buaya, es batu dan siram dengan santan, tambahkan gula merah/sirup.
3.4 Jadwal Penelitian
Rancangan penelitian :
- Perancangan karya ilmiah
- Pembuatan konsep makalah
- Pencarian bahan penelitian dan kajian
- Penelitian terhadap hasil ilmiah
- Pembuatan makalah
BAB IV
DATA DAN HIPOTESIS
4.1 Uji Hipotesis
Dalam pengujian Hipotesis ini saya akan tampilkan pengamatan hasil ilmiah saya dalam bentuk tabel pengamatan.
4.2 Tabel Pengamatan
Hasil yang dapat diamati | Sebelum direndam dengan jeruk | Direndam dengan jeruk secukupnya |
Rasa | Pahit | Hambar |
Lendir | Berlendir | Tidak berlendir |
Bentuk / tekstur | Agak keras | Lebih kenyal |
Bau | Bau khas tumbuhan | Bau jeruk spesifik |
4.3 Pembahasan
Dari hasil tabel hasil pengamatan dapat dilihat bahwa lidah buaya yang belum direndam air jeruk nipis rasanya pahit, lendirnya banyak,teksturnya pun agak keras sedikit dan baunya spesifik seperti bau daun pada umumnya.
Lidah buaya yang sudah direndam dengan air jeruk nipis rasanya hambar,lendirnya berkurang, teksturnya pun lebih kenyal dan berbau jeruk nipis.
Kami memanfaatkan air jeruk nipis agar teksturnya menjadi lebih kenyal,menghilangkan bau amis, dan menghilangkan lendir yang menempel pada daging lidah buaya. Sehingga saat proses pencampuran bahan dengan santan dan gula lidah buaya tersebut menjadi kenyal dan beraroma jeruk nipis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah saya lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa lidah buaya tidak hanya digunakan sebagai tanaman hias, tetapi juga dapat dikonsumsi. Selain itu lidah buaya juga memiliki manfaat sebagai obat dan baik untuk dikonsumsi.
Lidah buaya juga memiliki bau yang kurang enak dan juga banyak lendir, sehingga untuk menghilangkan bau dan lendir tersebut, kami merendam lidah buaya tersebut dengan air jeruk nipis.
Dan lidah buaya yang telah direndam dengan air jeruk nipis dapat dijadikan bahan baku alternatif dalam pembuatan es dawet. Karena bila tidak direndam dengan air jeruk nipis, lendirnya dan amisnya tidak akan hilang dan juga teksturnya kurang kenyal.
Dari segi ekonomi pun, kita jadi bisa menghemat pengeluaran dengan cara memanfaatkan lidah buaya sebagai bahan alternatif pembuatan es dawet.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian ini, akhirnya kita mengetahui dan memahami bagaimana cara pembuatan es dawet lidah buaya.
Dan alangkah baiknya jika apa yang telah saya praktekkan ini bisa jadi bahan acuan bila ingin memanfaatkan lidah buaya sebagai bahan baku alternatif.
Karena dengan mengkonsumsi buatan sendiri itu sangat menarik dan tentunya mengurangi pengeluaran belanja kita.
LAMPIRAN
Resep masakan lidah buaya bahan :
150 gr lidah buaya
150 gr cincau hitam
1 sdt selasih, rendam sampai mekar, tiriskan es serut
bahan kuah:
500 ml santan dari 1/2 buah kelapa
100 gr gula palem
2 lembar daun pandan
1/4 sdt garam
Directions:
rebus bahan kuah sampai mendidih lalu saring
tata bahan isi di mangkuk
siram dengan kuah
sajikan dengan es serut
Sup lidah buaya
Bahan:
- 250 gr lidah buaya yang telah dikupas dan dibersihkan (lihat di cara mengolah lidah buaya atau bisa beli yang siap pakai)
- 100 gr jagung manis kaleng
- 150 gr daging ayam, potong dadu, rebus
- 750 ml kaldu ayam
- 50 gr daging asap, iris sebesar batang korek api
- 1/2 butir telur, kocok lepas.
- 1 sdm tepung maizena, larutkan dengan air.
- 1 sdm bawang merah, goreng untuk taburan
- 1 sdm minyak untuk menumis
- 1 sdt butter
Bumbu:
- 2 siung bawang putih
- 50 gr bawang bombai, cincang
- 2 lembar daun salam
- 1 batang daun seledri, ikat
- 1 sdt minyak wijen
- 1 sdt lada halus
- 1 sdt garam
- 1/2 sdt cabai bubuk
- 1/2 sdm air jeruk nipis
Cara Membuat:
- Panaskan minyak dan butter, tumis bawang putih dan masukkan bumbu yang lain, kecuali jeruk nipis. Setelah harum masukkan lidah buaya, aduk sebentar. Masukkan daging asap dan aduk kembali.
- Masukkan kaldu dan masak hingga mendidih. Masukkan daging ayam, jagung, didihkan kembali dengan api kecil. Masukkan tepung maizena.
- Kecilkan api, masukkan butter dan telur sedikit demi sedikit. Angkat dan hidangkan panas dengan taburi bawang merah goreng.
Untuk 5 porsi
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.google.com
2. http://www.clickwok.com/rec/ oleh Ibu Nurwani Paisan
3. http://www.education.com
4. Buku biology
5. Buku pengembangan aloevera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar